Air Bini
ANAMBAS-Tidaklah salah bila dikatakan bahwa Siatan Selatan merupakan mutiara bintang dari selatan. Soalnya, wilayah ini memiliki potensi pariwisata yang masih perawan dan belum tersentuh.
Begitu asri dan indahnya panorama alamnya, belum banyak wisatawan yang mengetahui keistimewaan pariwisata di Siantan Selatan. Satu diantaranya yakni Hutan Bakau di Air Bini yang luas dan tersembunyi ini merupakan potensi emas pariwisata Siantan Selatan bila saja dapat terkelola dengan baik.
Camat Siantan Selatan, Burhanudin menuturkan hutan bakau yang luas dan merupakan muara sungai air bini merupakan memang belum tersentuh pariwisata sama sekali. Karena belum adanya jalan yang dibuka kesana. Disamping itu juga, kawasan ini tidak dimukimi oleh masyarakat.
"Hutan bakau yang luas ini memang aset Siantan Selatan di Pusat Kecamatan. Namun jalan yang belum sampai ke muara ini menyebabkan tidak banyak pengunjung yang tahu keindahan hutan bakau ini. Tapi kalau jalan sudah sampai ke muara nantinya, katanya, akan banyak wisatawan ingin menikmati liku-liku air yang bisa dilewati pompong disini," katanya kemarin.
Dia mengatakan indahnya alam hutan bakau ini tercipta karena tidak adanya pemukiman masyarakat di muara sungai tersebut. Akhirnya, bakau yang tumbuh di hutan bakau itu sendiri berkembang dengan baik. Meskipun sudah diambil oleh warga untuk berbagai keperluan, katanya, hutan yang luas ini tetap kembali tumbuh. Setiap hari terus bertambah setiap waktu.
Disamping itu, katanya lebih jauh, masyarakat di Air Bini juga ikut serta menjaga hutan ini dengan baik. Dengan melihat pemandangan yang ada di hutan ini, katanya, pengunjung bisa menikmati hutan bakau ini selama ber jam-jam. Karena tingginya pohon bakau yang tumbuh, tambahnya, menyebabkan daerah ini sangat sejuk walaupun cuaca sangat panas.
"Ini bakau yang sudah tua dan lama. Udara disini sangat sejuk. Air juga tawar. Untuk berwisata alam, wisatawan bisa menikmati pemandangan ini dalam waktu yang lama. Begitu juga dengan air cukup dalam. Aktivitas memancing, study lingkungan. Sangat cocok di hutan bakau ini,"terangnya
Sepanjang perjalan dengan pompong, kondisi hutan Bakau ini menyediakan celah besar untuk berlayar kapal-kapal menuju air terjun air bini. Sedangkan ditengah-tengah hutan bakau, tersedia celah-celah kecil yang bisa di lalui oleh perahu kecil sejenis jongkong. Tinggi pohon bakau yang tumbuh liar ini beragam.
Adanya hutan bakau ini menyebabkan air di sepanjang pantai bakau tersebut menjadi air tawar. Masyarakat mengharapkan agar hutan ini dapat terjaga. Dengan begitu, potensi wisata alam yang sudah tersedia ini bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat Air Bini.
"Kita harapkan hutan bakau ini dapat terjaga. Supaya bisa menjadi nilai ekonomis untuk masyarakat Air Bini. Wisatawan bisa menikmati keindahan bakau. Selain itu juga bisa menjadi study lingkungan tentang bakau nantinya,"tutur Bakhtiar salah seorang warga Air Bini.
Potensi alam yang indah ini, memang tidak banyak dimiliki oleh pulau-pulau lain. Sementara Air Bini belum bisa dijangkau dengan cepat. Karena jalan yang ada belum keras. Masih setapak dan licin. Sehingga wisatawan lokal selalu menghabiskan akhir pekan di Objek Wisata Arung Ijau, Desa Tiangau, Siantan Selatan. Untuk yang ke Arung Ijau sudah di bisa dilalui kendaraan dengan baik.
"Kendala wisatawan ke Air Bini ini hanya jalan saja. Karena belum ada pengerasan badan jalan. Kalau sudah mudah dilalui kendaraan roda dua. Wisatawan akan berduyun-duyun ke Air Bini ini. Karena memang ada potensi wisatanya,"tutur Bakhtiar (yul)
Diposting oleh
Unknown
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
mantap,,,,,
tetap semangat publikasi daerah...
salam saye,,,
http://idrismc.blogspot.com
pengen saya kunjungi
Sip http://www.ekarahayu.web.id
Posting Komentar